Kamis, 01 Oktober 2015

Deglarasi lahan

Deglarasi Lahan

Degradasi adalah penurunan mutu atau kemerosotan kedudukan(Daryanto, 1997). Sedangkan degradasi lahan adalah penurunan ataukemerosotan mutu lahan sebagai akibat perilaku manusia atau aktivitasalam, sehingga kondisi tahan menjadi lebih buruk dibanding dengankondisi sebelumnya. Dengan demikian degradasi lahan harus dicegahagar tanah tidak mengalami kerusakan dan manusia mengalami kerugiankarena tidak dapat memanfaatkan lahan untuk menunjang kehidupannya.Lahan adalah bagian dari bentang alam yang ada di permukaanbumi yang mencakup keseluruhan dari fisik permukan bumi meliputi:udara, relief, tanah, hidrosfer/air, tumbuhan serta aktivitas manusiapadanya. (Zuidam, 1979). Dengan demikian maka tanah, sungai, danauatau waduk, tumbuhan dan jenis penggunaan tanah termasuk sebagaikomponen-komponen lahan. Komponen lahan ini dapat mengalami
kerusakan atau degradasi. Degradasi lahan dapat terjadi pada aspek fisik,kimia, dan biologi.1. Degradasi FisikDegradasi fisik berarti secara fisik tanah mengalami kerusakansehingga tidak dapat berfungsi seperti sediakala. Beberapa contohkerusakan fisik yang terjadi pada tanah adalah:a) Kepadatan Tanahb) Tekstur Tanahc) Struktur Tanah)Porositas Tanahe) Konsistensi/Kelekatan
B. Faktor Penyebab Degradasi Lahan

Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya degradasi lahan/tanahmeliputi faktor yang bersifat merusak secara fisik dan faktor yang merusaksecara kimiawi dan biologi. Sebagai salah satu faktor penyebab degradasi,erosi tanah oleh air dan angin merupakan bentuk terpenting dari degradasi(Chen, 1998). Menurut Suripin (2001), erosi tanah merupakan suatuproses atau peristiwa hilangnya lapisan permukaan tanah atas, baikdisebabkan oleh pergerakan air maupun angin. Limpasan permukaansebagai faktor pemicu utama erosi, pada akhirnya berakibat padaterjadinya degradasi lahan
Degradasi lahan yang terjadi akibat aktivitas manusia dapat berupapenurunan kualitas tanah. Menurut Meneg KLH (1991) beberapa aktivitasmanusia yang dapat menurunkan kualitas tanah adalah: (1) Usaha tanitanaman semusim terutama di daerah yang lerengnya miring, yang tidakdibarengi dengan usaha konservasi tanah dan air akan berdampak padaterjadinya erosi dan pengangkutan bahan organik, sehingga mengakibat-kan terjadinya lahan kritis, (2) Perladangan berpindah, yang mengubahhutan menjadi lahan pertanian, jika lahan tersebut berubah menjadi alang-alang akan menurunkan kualitas lingkungan, (3) Penggembalaanberlebihan, yang melampaui kapasitas lahannya mengakibatkan rumputtidak sempat tumbuh sehingga menimbulkan tanah gundul (penggurunan),(4) Penempatan permukiman transmigrasi, yang tidak tidak memilikikesesuaian lahan akan berkembang menjadi lingkungan yang berkualitasburuk, tidak produktif, dan menyengsarakan transmigran, (5) Pembukaanlahan secara serampangan, dapat menyebabkan pemadatan tanahsehingga menurunkan infiltrasi, meningkatkan limpasan, dan memicuterjadinya erosi, (6) Cara pengelolaan bahan organik, pengangkutan danpembakaran limbah pertanian dapat menurunkan kadar bahan organik.Hal ini dapat menyebabkan memburuknya sifat fisik dan erodibilitas tanah,(7) Perubahan tata guna lahan, dapat merubah kualitas tanah danlingkungan, misalnya peningkatan erosi dan menurunnya kesuburan/ produktivitas tanah, dan (8) Penambangan bahan galian yang dilakukansecara besar-besaran yang berbenturan dengan kepentingan permukim-an, pertanian, dan kehutanan dapat menimbulkan masalah lingkungan.
C. Dampak Degradasi Lahan
Degradasi tanah dapat berdampak pada menurunnya kualitas/mututanah. Kualitas tanah tidak lain adalah kapasitas tanah sesuai fungsinya(Karleneta l, 1996). Apabila kapasitas fungsi tanah sudah mengalamipenurunan dan tidak dapat berfungsi seperti sediakala, maka tanahtersebut telah mengalami degradasi. Kualitas tanah adalah gabungan darisifat fisik, kimia, dan biologi yang menentukan pertumbuhan tanaman,mengatur dan membagi aliran air pada lingkungan, dan sebagai filterlingkungan yang efektif (Larson dan Pierce, 1996). Sedangkan menurutUtomo (2000), Kualitas tanah merupakan kemampuan suatu tanah, didalam batas-batas lingkungannya, untuk berfungsi dalam kapasitasnyamenghasilkan produk biologi secara berkesinambungan, mengatur tata airdan aliran larutan, memelihara dan memperbaiki kualitas lingkungan untukkesehatan dan kenyamanan hidup manusia dan heSalah satu bentuk degradasi tanah dapat berupa perubahan sifatbiofisik tanah. Perubahan sifat biofisik tanah terjadi karena perubahanpenggunaan lahan. Hal ini disebabkan setiap perubahan penggunaanlahan selalu diikuti dengan perubahan penutup lahan (vegetasi). Olehkarena setiap jenis vegetasi memiliki sistem perakaran yang berbeda(Winanti, 1996), maka ketika vegetasi penutup lahan berubah maka sifatbiofisik tanah juga akan berubah. Terkait dengan perubahan sifat biofisiktanah ini Liedloff (2003) menyatakan bahwa perubahan penutupan lahandapat mempengaruhi aktivitas makro-invertebrata dalam tanah. Peru-bahan penggunaan lahan dapat mengakibatkan terjadinya kerusakantanah permukaan berupa penurunan bahan organik, jumlah ruang pori,dan ketebalan. Pengaruh perubahan penggunaan lahan terhadap sifatbiofisik tanah dapat mengganggu karakteristik hidrologi lahan di kota.
Perubahan penggunaan lahan cenderung menurunkan jumlahresapan air hujan di kota. Menurunnya resapan air dikarenakan dikonversilahan terbuka bervegetasi menjadi lahan terbangun dapat meminimalkanresapan air hujan ke dalam tanah. Hal ini terjadi karena tanaman secaraefektif dapat mengabsobsi air hujan untuk mempertahankan laju infiltrasi;bahkan vegetasi dapat meningkatkan laju infiltrasi (Schwab, 1997).Dengan demikian pada kota yang sudah berkembang pesat, resapan airhujan ke dalam tanah cenderung kecil. Sebagai contoh, Pada tahun 1990nilai koefisien resapan beberapa kota di Jawa Barat adalah Kota Bandungsebesar 17 %, Bogor sebesar 17,3 %, dan Tangerang sebesar 15 %(Asdak, 2002). Sejalan dengan pesatnya perkembangan fisik kota, saat inipenurunan resapan air juga terjadi di hampir semua kota di Indonesia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar