Deglarasi Lahan
Degradasi adalah penurunan mutu atau
kemerosotan kedudukan(Daryanto, 1997). Sedangkan degradasi lahan adalah penurunan ataukemerosotan mutu lahan sebagai
akibat perilaku manusia atau aktivitasalam, sehingga kondisi tahan menjadi
lebih buruk dibanding dengankondisi sebelumnya. Dengan demikian degradasi lahan
harus dicegahagar tanah tidak mengalami kerusakan dan manusia mengalami
kerugiankarena tidak dapat memanfaatkan lahan untuk menunjang
kehidupannya.Lahan adalah bagian dari bentang alam yang ada di permukaanbumi
yang mencakup keseluruhan dari fisik permukan bumi meliputi:udara, relief,
tanah, hidrosfer/air, tumbuhan serta aktivitas manusiapadanya. (Zuidam, 1979).
Dengan demikian maka tanah, sungai, danauatau waduk, tumbuhan dan jenis
penggunaan tanah termasuk sebagaikomponen-komponen lahan. Komponen lahan ini
dapat mengalami
kerusakan atau degradasi. Degradasi lahan dapat terjadi
pada aspek fisik,kimia, dan biologi.1. Degradasi FisikDegradasi
fisik berarti secara fisik tanah mengalami kerusakansehingga tidak dapat
berfungsi seperti sediakala. Beberapa contohkerusakan fisik yang terjadi pada
tanah adalah:a) Kepadatan Tanahb) Tekstur Tanahc)
Struktur Tanah)Porositas Tanahe)
Konsistensi/Kelekatan
B. Faktor Penyebab Degradasi Lahan
Faktor-faktor yang menyebabkan
terjadinya degradasi lahan/tanahmeliputi faktor yang bersifat merusak secara
fisik dan faktor yang merusaksecara kimiawi dan biologi. Sebagai salah satu
faktor penyebab degradasi,erosi tanah oleh air dan angin merupakan bentuk
terpenting dari degradasi(Chen, 1998). Menurut Suripin (2001), erosi tanah
merupakan suatuproses atau peristiwa hilangnya lapisan permukaan tanah atas,
baikdisebabkan oleh pergerakan air maupun angin. Limpasan permukaansebagai
faktor pemicu utama erosi, pada akhirnya berakibat padaterjadinya degradasi
lahan
Degradasi lahan yang terjadi akibat aktivitas manusia
dapat berupapenurunan kualitas tanah. Menurut Meneg KLH (1991) beberapa
aktivitasmanusia yang dapat menurunkan kualitas tanah adalah: (1) Usaha
tanitanaman semusim terutama di daerah yang lerengnya miring, yang
tidakdibarengi dengan usaha konservasi tanah dan air akan berdampak padaterjadinya
erosi dan pengangkutan bahan organik, sehingga mengakibat-kan terjadinya lahan
kritis, (2) Perladangan berpindah, yang mengubahhutan menjadi lahan pertanian,
jika lahan tersebut berubah menjadi alang-alang akan menurunkan kualitas
lingkungan, (3) Penggembalaanberlebihan, yang melampaui kapasitas lahannya
mengakibatkan rumputtidak sempat tumbuh sehingga menimbulkan tanah gundul
(penggurunan),(4) Penempatan permukiman transmigrasi, yang tidak tidak
memilikikesesuaian lahan akan berkembang menjadi lingkungan yang
berkualitasburuk, tidak produktif, dan menyengsarakan transmigran, (5)
Pembukaanlahan secara serampangan, dapat menyebabkan pemadatan tanahsehingga
menurunkan infiltrasi, meningkatkan limpasan, dan memicuterjadinya erosi, (6)
Cara pengelolaan bahan organik, pengangkutan danpembakaran limbah pertanian
dapat menurunkan kadar bahan organik.Hal ini dapat menyebabkan memburuknya
sifat fisik dan erodibilitas tanah,(7) Perubahan tata guna lahan, dapat merubah
kualitas tanah danlingkungan, misalnya peningkatan erosi dan menurunnya
kesuburan/ produktivitas tanah, dan (8) Penambangan bahan galian yang
dilakukansecara besar-besaran yang berbenturan dengan kepentingan permukim-an,
pertanian, dan kehutanan dapat menimbulkan masalah lingkungan.
C. Dampak Degradasi Lahan
Degradasi tanah dapat berdampak pada menurunnya kualitas/mututanah.
Kualitas tanah tidak lain adalah kapasitas tanah sesuai
fungsinya(Karleneta l, 1996). Apabila kapasitas fungsi tanah sudah
mengalamipenurunan dan tidak dapat berfungsi seperti sediakala, maka
tanahtersebut telah mengalami degradasi. Kualitas tanah adalah gabungan
darisifat fisik, kimia, dan biologi yang menentukan pertumbuhan
tanaman,mengatur dan membagi aliran air pada lingkungan, dan sebagai
filterlingkungan yang efektif (Larson dan Pierce, 1996). Sedangkan menurutUtomo
(2000), Kualitas tanah merupakan kemampuan suatu tanah, didalam batas-batas
lingkungannya, untuk berfungsi dalam kapasitasnyamenghasilkan produk biologi
secara berkesinambungan, mengatur tata airdan aliran larutan, memelihara dan
memperbaiki kualitas lingkungan untukkesehatan dan kenyamanan hidup manusia dan
heSalah satu bentuk degradasi tanah dapat berupa perubahan sifatbiofisik tanah.
Perubahan sifat biofisik tanah terjadi karena perubahanpenggunaan lahan. Hal
ini disebabkan setiap perubahan penggunaanlahan selalu diikuti dengan perubahan
penutup lahan (vegetasi). Olehkarena setiap jenis vegetasi memiliki sistem
perakaran yang berbeda(Winanti, 1996), maka ketika vegetasi penutup lahan
berubah maka sifatbiofisik tanah juga akan berubah. Terkait dengan perubahan
sifat biofisiktanah ini Liedloff (2003) menyatakan bahwa perubahan penutupan
lahandapat mempengaruhi aktivitas makro-invertebrata dalam tanah. Peru-bahan
penggunaan lahan dapat mengakibatkan terjadinya kerusakantanah permukaan berupa
penurunan bahan organik, jumlah ruang pori,dan ketebalan. Pengaruh perubahan
penggunaan lahan terhadap sifatbiofisik tanah dapat mengganggu karakteristik
hidrologi lahan di kota.
Perubahan
penggunaan lahan cenderung menurunkan jumlahresapan air hujan di kota.
Menurunnya resapan air dikarenakan dikonversilahan terbuka bervegetasi menjadi lahan terbangun dapat
meminimalkanresapan air
hujan ke dalam tanah.
Hal ini terjadi karena
tanaman secaraefektif dapat mengabsobsi air hujan untuk mempertahankan laju infiltrasi;bahkan vegetasi dapat meningkatkan laju infiltrasi
(Schwab, 1997).Dengan demikian pada kota yang sudah berkembang pesat, resapan
airhujan ke dalam tanah
cenderung kecil. Sebagai contoh, Pada tahun 1990nilai
koefisien resapan beberapa kota di Jawa Barat adalah Kota Bandungsebesar 17 %,
Bogor sebesar 17,3 %, dan Tangerang sebesar 15 %(Asdak, 2002). Sejalan dengan
pesatnya perkembangan fisik kota, saat inipenurunan resapan air juga terjadi di
hampir semua kota di Indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar